Banda Aceh – Dua akademisi internasional mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI), Rabu (27/7/2016) malam di Rumoh Aceh Kupi Luwak Jeulingke, Banda Aceh.
Kedua akademisi tersebut, Dr. Razali bin Othman, Pengarah Pusat Islam, University Putra Malaysia (UPM) dan Prof. Dr. Mustafa Edwin Nasution dari Universitas Indonesia yang juga Anggota MUI Pusat Bidang Wakaf. Kedua akademisi ini datang ke Aceh dalam agenda mengisi seminar wakaf di Fakultas Ekonomi Unsyiah pada Rabu pagi.
Dalam pengajian yang turut dihadiri Ketua Komisi D DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar, Dirut BPR Mustaqim Sukamakmur, T. Hanansyah, sejumlah jurnalis, aktivis dan mahasiswa ini, kedua pemateri menjelaskan seputar kekuatan Wakaf dalam mengantarkan umat Islam ke pintu gerbang kejayaan dan kebangkitan.
Dalam paparan materinya, Razali bin Othman mengatakan, Wakaf akan menjadi sumber pembiayaan yang membantu pembangunan Aceh sehingga sudah saatnya potensi wakaf di Aceh dikelola secara sungguh-sungguh dan profesional.
“Wakaf adalah kekuatan luar biasa dalam membangun umat. Dan wakaf bukan hanya sekedar wakaf tanah kubur. Perlu dicatat, Turki Usmani dulu jatuh karena saat itu wakaf sudah mulai berkurang, bahkan ditolak oleh sebagian umat, padahal sebelumnya wakaf menjadi kekuatan utama ekonomi Turki Usmani, “ jelasnya.
Lebih lanjut ia memberi contoh, saat terjadinya perang Arab-Israel, saat itu Mesir yang ikut terlibat perang dengan Israel ikut meminjam uang dari wakaf Universitas Al-Azhar. Disebutkan, sebelum jatuhnya Usmaniyah, seperempat tanah di Turki merupakan tanah wakaf. Bahkan, katanya, pada zaman Khalifah Abubakar, orang yang tidak mau bersedekah akan dipancung. sumber;poros aceh

0 komentar:
Posting Komentar