Banda Aceh – Dalam upaya membangun Aceh yang berlandaskan iman dan taqwa, peran ulama tentu saja sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dengan umara. Untuk itu, Ulama dan Umara harus senantiasa seiring sejalan dalam upaya mengarahkan pembangunan, menuju terwujudnya Aceh yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah, dalam sambutan singkatnya, saat membuka secara resmi Rapat Koordinasi Majelis Permusyawaratan Ulama se-Aceh. Kegiatan yang dirangkai dengan penyerahan sertifikat halal secara simbolis kepada para pelaku usaha di Aceh itu, dipusatkan di Aula MPU Aceh, Selasa (2/8/2016).
“Kedudukan Ulama sebagai panutan dan pemimpin di tengah masyarakat, tentu saja memiliki peran strategis dalam upaya memperkokoh sendi-sendi etika, moral dan spiritual dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, Ulama juga memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pencerahan, mencerdaskan, dan membimbing umat,” ujar Gubernur.
Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Doto Zaini itu berharap agar Rakor MPU se- Aceh ini, dapat merumuskan langkah terbaik guna mendorong peran yang lebih optimal, sehingga lembaga MPU maupun para ulama dapat lebih berperan dalam pembangunan, guna menciptakan kehidupan yang aman, tertib, nyaman dan tentram bagi masyarakat Aceh.
Doto Zaini juga menyarankan kepada semua pihak, agar menjadikan setiap nasihat dan bimbingan dari para Ulama sebagai rujukan, dalam mengambil keputusan maupun menyelesaikan berbagai problema yang melanda ummat dewasa ini. sumber ;poros aceh

0 komentar:
Posting Komentar