Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menyebut ada anomali pada harga daging sapi sehingga tak kunjung turun meski permintaan tak sebesar Lebaran lalu. Saat ini, rata-rata harga daging sapi sebesar Rp 130 ribu per Kilogram (Kg).
Ketua Umum DPP IKAPPI, Abdullah Mansuri mengungkapkan, daging sapi masih dijual seharga Rp 130 ribu per Kg walaupun Hari Raya Idul Fitri sudah lewat dua bulan. Sementara harga daging kambing dijual Rp 125 ribu-Rp 120 ribu per Kg.
"Harga daging sapi memang susah ditekan di angka Rp 110 ribu karena ada anomali," kata dia saat dihubungi poros aceh medan, selasa (28/4/2016).
Mansuri menjelaskan, kondisi tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Di mana usai Lebaran Idul Fitri, permintaan terhadap daging sapi menurun, sehingga ikut menyeret ke bawah harga komoditas ini.
Akan tetapi kini pedagang sulit memprediksi harga daging sapi, padahal tidak ada penahanan atau penimbunan barang sampai ke tangan pedagang eceran.
Diakuinya, penentuan harga daging sapi tidak lepas dari pemain-pemain besar di belakangnya, seperti feedloter, Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Kenaikan dan penurunan komoditas strategis ini sepenuhnya dikendalikan feedloter yang mendapatkan jatah kuota impor.
"Di Jakarta misalnya, jejaring distribusi antara feedloter dan RPH cukup kuat, ada tekanan antara keduanya. Feedloter bisa mengancam RPH kalau tidak dijual seharga segini, tidak dikasih lagi barang. Begitupun dengan RPH ke pedagang abu faisal.
Dengan demikian, ia meminta agar pemerintah melakukan intervensi dalam penentuan harga daging sapi. sumber:liputan6.com
Minggu, 21 Agustus 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar