Mobil dengan pria bersenjata di kota Kafr Hamra pada April 2012 adalah pemandangan biasa, menjelang detik-detik terbentuknya kelompok teroris global baru, yang kelak akan merongrong dunia.
Salah satu saksi mata terbentuknya kelompok garis keras itu adalah salah seorang mantan eks tentara militan yang menyebut namanya Abu Ahmad. Demikian dilansir selasa (14/7/2015).
Al-Baghdadi kini adalah pemimpin ISIS. Ia menjadi pria paling dicari di seluruh dunia. Namun, ia begitu gesit, seluruh percobaan penangkapan termasuk dengan serangan militer darat dan udara gagal untuk mendapatkannya.
Ia juga adalah tokoh yang meminta ISIS untuk pergi ke negara-negara Barat dan membentuk afiliasi di Eropa. Pada 2014, ia menculik aktivis kemanusiaan dari AS, Kayla Mueller untuk dijadikan istri dan berulangkali memperkosanya. Mueller dilaporkan tewas dibunuh.
Murut Abu Ahmad, pada tahun 2015, Al-Baghdadi pernah jadi salah satu petinggi Al Qaeda selama 4 tahun. Ia juga dilaporkan sebagai penggagas Garda Nusra.
Namun, ia memiliki ambisi lebih besar lainnya yaitu mengombinasikan Al-Qaeda di Irak dan Suriah.
Saat Abu Ahmad melihat al-Baghdadi, eks militan itu mulai memperhatikan apa yang terjadi di markas Majlis Shura al-Mujahidin (MSM) di utara Suriah.
Setiap pagi, Al-Baghdadi dan wakilnya, Haji Bakr, selalu tiba di markas itu dengan mobil yang sama. Mereka meninggalkan lokasi sebelum matahari terbenam.
Abu Ahmad yang sempat masuk ke dalam, mengaku kepada kamu kalau pertemuan itu diisi oleh para petinggi militan.
Mereka duduk di matras dan bantal di lantai. Juga menikmat hidangan seperti ayam panggang disertai dengan kentang goreng dan soft drink.
Ada ketua MSM Abu al-Atheer, Komandan Jihadi Abu Mesaab al-Masri, senior militan Chenchen, Omar al Shishani dari junior militan Libya dan 3 ketua intel dari Nusra. sumber: liputan6.com.
Kamis, 18 Agustus 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar