BANDA ACEH, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meminta supaya masyarakakat Aceh terus bangkit pasca musibah tsunami yang menghancurkan sebahgian besar pesisir Aceh 11 tahun yang lalu.
Hal itu disampaikan Jusuf Kalla saat menyampaikan pidato pada peringatan puncak Hari Nusantara ke-15 di pelabuhan perikan Lampulo, Banda Aceh, Minggu 13 Desember 2015.
“Musibah tsunami harus menjadi awal kebangkitan rakyat Aceh di sektor kelautan,” ujarnya.
Jusuf Kalla juga meminta kepada seluruh jajaran dan instansi kementerian, terutama Kementerian kelautan dan perikanan untuk menjadikan Aceh sebagai pusat maritim Indonesia bagian barat.
“Aceh harus jadi pusat maritim Indonesia bagian barat, bahkan dapat menjadi poros maritim dunia. Baik Pemerintah Aceh maupun pusat harus bekerja keras untuk mewujudkan itu,” tambahnya.
Disamping itu, JK juga meminta seluruh masyarakat untuk mempertahankan Deklarasi Djuanda. Pasalnya, atas dasar deklarasi itulah wilayah perairan Indonesia diakui dunia.
“Saya ingin mengatakan bahwa maritim mampu memberikan kekuatan yang besar bagi bangsa ini,” paparnya.
Lebih lanjut JK mengatakan bahwa kelautan bukan hanya menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya, tapi juga mengandung sumber kekayaan yang besar. Namun, “Tanpa kedaulatan di bidang kemaritiman, tentu kekayaan itu tidak akan dapat di ekspos untuk menunjang kesejahteraan,” tegasnya.
Dia berharap pelabuhan perikanan Lampulo, Aceh, dapat terus berkembang sehingga pelabuhan tersebut bisa menampung kebutuhan lokal dan nasional. Bahkan dapat di ekspor ke luar negeri demi terciptanya kembali kejayaan Nusantara dalam kancah perdagangan lewat kemaritiman. (Mzk) sumber
0 komentar:
Posting Komentar