SEPUTAR INFORMASI UNIK DI DALAM NEGERI SAMPAI LUAR NEGERI

Kamis, 28 Juli 2016

Bicara poros maritim dunia, Jokowi justru tak paham soal Laut Cina Selatan

JAKARTA - Calon presiden Joko Widodo bakal menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia dan konflik Laut Cina Selatan menjadi salah topik yang mencuat dalam debat capres malam ini. Timses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, menilai Jokowi tidak menguasai persoalan Laut Cina Selatan.

"Ya maaf, mungkin Jokowi tidak begitu menguasai banyak isu-isu nasional terkait soal tadi, luar negeri, ketahanan nasional. Misal soal Laut Cina Selatan dia tak memahami betul," kata Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung usai debat capres di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/6/2014).

Jawaban Jokowi menurut Akbar menunjukkan seolah Indonesia tidak punya kepentingan dengan konflik Laut Cina Selatan. Padahal peran Indonesia dibutuhkan dalam menyelesaikan hal itu.

"Itu kan perebutan kepentingan dari beberapa negara terkait juga sumber daya di situ. Kalau soal kepentingan membutuhkan kemampuan tinggi dan diplomasi, kalau tidak bisa terjadi konflik yang tajam," ujarnya.

"Di sini kelihatannya seolah-olah tidak ada masalah serius, pokoknya berbaik sangka. Padahal itu kan soal kepentingan di sana sumber daya alam," tambah mantan ketua DPR itu.

Sebelumnya, capres Prabowo Subianto melontarkan pertanyaan soal peran Indonesia dalam permasalahan yang terjadi di Laut Cina Selatan. Jokowi menilai itu urusan negara lain.

"Ini adalah urusan negara lain dengan negara yang lain. Tapi kalau kita bisa masuk dan bisa berperan, juga lebih baik. Tapi harus kita amati dan cek, apakah kita masuk ke konflik itu justru membuat kita berhubungan tidak baik dengan Tiongkok, lalu apakah kita bisa kasih solusi," kata Jokowi.                                                                                                                                                         sumber

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Bicara poros maritim dunia, Jokowi justru tak paham soal Laut Cina Selatan

0 komentar:

Posting Komentar